PANGANDARAN JAWA BARAT - Perkembangan politik ditahun 2024 berubah menakjubkan, ya karena partai politik di pilpres sebelumnya sebagai rival, di tahun 2024 jika ingin menang harus terjadi kemesraan.
Hasil pilpres 2013 antara Jokowi dan Prabowo, dimenangkan oleh usungan PDI Perjuangan dan dua periode Jokowi sebagai pemenang pilpres." Disitu jelas, kharismatik Jokowi dengan "Akar Rumput PDI Perjuangan" masih mendominasi Republik Indonesia ini.
Untuk pasangan di pilpres 2024, jika ingin menang, tentunya hasil petuah Jokowi PDI Perjuangan Harus kawin dengan Prabowo Gerindra." Ketum PDIP jadi Pandito dengan terus bersemedi.
Gerindra dengan beberapa partai koalisi mengusung Prabowo Subianto dan PDI Perjuangan megusung Ganjar Pranowo "Jokowi Kingmakernya",
Mengapa harus Prabowo S ?...ya karena berdasarkan Budaya Bangsa, mayoritas orang indonesia memiliki "Rasa Iba dan Belaskasihan", Prabowo sudah duakali nyalon Presiden tapi kalah terus..jika di pilpres 2024 prabowo dicalonkan lagi dia akan mendapatkan Belaskasihan dari wong cilik, yakin prabowo akan mendapatkan suara mayoritas.
Untuk Pileg 2024, Indonesia tetap akan didominasi oleh wong Cilik, makanya Untuk ketua DPR RI yang sekarang tetap menjadi ketua DPR RI berikutnya.
Kabupaten Pangandaran, di pileg 2024 berharap mendapat minimal 17 kursi "kata ketua DPC PDI Perjuangan H Jeje Wiradinata", yang sekarang menjabat sebagai Bupati Pangandaran untuk periode yang keduakalinya.
Baca juga:
Tony Rosyid: Demokrat Dalam Jebakan PDIP?
|
Sekarang, di kabupaten Pangandaran PDI Perjuangan memiliki 15 kursi DPRD, maka untuk pemenangan Pilpres 2024 berusaha untuk dapat 22 kursi atau minimal 17 kursi.
Siapa untuk Calon Bupati Pangandaran tahun 2024, ya tentunya salah seorang yang paling Credible dari pengurus PDI Perjuagan.
Jika ingin menang di Pilpres serentak 14 pebruari 2024, PDIP harus berkoalisi dengan Gerindra, Jika tidak itu Gatot (gagal total)(Anton AS)